
Istri Tak Di Beri Sexs Suami Hingga Pelarian Orang Lain.
Cerita Sex Pinjam Uang Berujung Kenikmatan – Malam itu Duwi sendirian menonton TV diruangan keluarga, suaminya belum kembali dari tugas luar kotanya, sementara Roni sedang pergi kerumah temannya, malam ini Duwi mengenakan daster 1 tali berwarna pink dengan belahan berbentuk V dibagian dadanya sehingga belahan payudaranya putih mulus terlihat dengan jelas.
Kedua putingnya terbayang dengan jelas dari balik dasternya, sementara bayangan hitam di selangkangannya terlihat dengan jelas dari balik dasternya yang berbahan satin dan agak tipis itu.
Sayup-sayup Duwi mendengar suara ketukan dipintu rumahnya, dengan sedikit malas Duwi beranjak dari tempat duduknya menuju kepintu depan untuk melihat siapa yang datang, sesampainya di depan pintu Duwi membuka kunci pintu dan membukanya, ternyata Sugirto dan temannya yang datang.
Ada apa, pak Sugi? Duwi bertanya maksud kedatangan Sugirto. Ini, Bu, maaf kalau kedatangan kami mengganggu waktu istirahat ibu, Sugirto memohon maaf atas kedatangannya malam-malam.
Ini, teman saya Panji sedang ada sedikit masalah dengan keuangan, siapa tahu ibu bisa membantunya, lanjut Sugirto menjelaskan kedatangannya.
Oh, untuk apa dan berapa banyak, Duwi bertanya kembali
Gak banyak kok, Bu, si Panji ini butuh 100 ribu untuk ngongkosin istrinya pulang kampong karena orang tua istrinya sakit, Sugirto kembali menjelaskan
Oh, kalau segitu sich ada, ayo masuk dulu pak, saya ambilkan uangnya Duwi berkata kepada mereka.
Sementara Duwi masuk kedalam kamarnya untuk mengambil uang, Sugirto dan Panjipun masuk kedalam rumah Duwi, merekapun duduk diruang tamu menunggu Duwi kembali.
Tak lama berselang Duwi kembali dari dalam, lembaran uang terlihat digenggaman tangannya.
Ini pak uangnya, mudah-mudahan cukup untuk ongkos istri bapak, Duwi berkata kepada Panji sambil menyerahkan uangnya.
Terima kasih banyak, bu, atas bantuannya, kata Panji.
Sama-sama, Pak, kata Duwi.
Oh iya Bu Duwi, ada satu lagi, saya hampir lupa menyampaikannya, Sugirto berkata kepada Duwi.
Apa tuch, pak Sugi, Duwi bertanya kepada Sugirto.
Bukan menjawab pertanyaan Duwi tapi malahan Sugirto tersenyum dengan penuh arti, tingkahnya ini membuat Duwi menjadi bingung.
Ini pak Sugi, ditanya malah tersenyum, Duwi mengomel melihat tingkah Sugirto.
Dengan senyuman yang tetap tersungging di wajahnya, Sugirto menghampiri Duwi yang sedang berdiri didekat Panji, kemudian dengan gerakan yang cepat tubuh Duwi dipeluknya dan mulutnya memagut bibir Duwi yang saat itu terbuka karena terperangah atas tindakan Sugirto,
Sementara itu Panji tanpa perlu diperintah langsung menutup pintu depan rumah Duwi dan menguncinya, setelah itu iapun ikut memeluk tubuh Duwi dari arah belakang.
Duwi betul-betul terkejut mendapat serangan seperti ini dari mereka berdua, apalagi tidak pernah terbersit dalam pikirannya bahwa kedua orang ini akan menyerang dia.
Hmmmhhhh.hmmhhhh. Duwi menggumam sambil berusaha berontak dari sekapan Sugirto dan Panji, tapi apa daya tenaga Duwi tidak dapat menandingi kedua orang ini, Duwipun tidak dapat berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh mulut Sugirto.
Sssstttt.tenang Bu, jangan berteriak, kita akan buat ibu merasakan surga dunia, Panji berbisik ditelinga Duwi.
Hmmhhhhhmmmhhh, Duwi tetap meronta-ronta sambil bergumam.
Sssttt.gak usah takut Bu, bukannya kemaren ini malah ibu yang minta dipuasin ama siGirto, kembali Panji berbisik ditelinga Duwi.
Sekarang ini bukan hanya si Girto yang bakalan muasin ibu, tapi saya juga akan muasin ibu, dijamin pasti ibu ketagihan nantinya, lanjut Panji sambil kedua tangannya mulai beraksi, tangan kirinya mulai meremas kedua belah payudara Duwi,
Sementara tangan kanannya mulai meluncur kebawah keselangkangan Duwi dan mulai mengelus-ngelus lembah kenikmatan Duwi.
Sementara Panji asyik bergerilya ditubuh Duwi, Sugirto asyik mencumbu Duwi, serangan kedua orang ini akhirnya membuat pertahanan Duwi runtuh, rontaan-rontaannya berhenti, pagutan Sugirto sekarang dibalasnya dengan penuh nafsu, gumamannya berubah menjadi desahan-desahan.
Nah, gitu Bu, kita jamin kok, ibu bakalan ketagihan sama kita berdua, Panji berbisik lagi, sambil menjilati telinga Duwi, sementara kedua tangannya semakin menjadi-jadi beraksi ditubuh Duwi.
Kedua tangan Sugirto mulai beraksi di tali daster Duwi, diturunkannya kedua tali daster Duwi dari bahu Duwi perlahan-lahan menuruni kedua tangan Duwi, Kedua bukit kembar Duwi perlahan-lahan mulai terlihat oleh mata Sugirto,
Aksi Sugirto ditingkahi oleh Panji dengan memegangi pundak Duwi yang sudah telanjang dan menciuminya, membuat Duwi menggelinjang kegelian karena merasakan kumis Panji bergesekan dengan kulit pundaknya,
Sugirto terus menurunkan tali daster itu sampai terlepas dari tangan Duwi sehingga membuat tubuh bagian atas Duwi terpampang dengan jelas, tidak berhenti sampai disitu saja, daster yang sudah setengah jalan itu dia turunkan terus sehingga kekaki Duwi, sehingga lembah kenikmatan Duwi yang tertutupi oleh semak-semak hitam terlihat dengan jelas oleh Sugirto.
Sugirto dengan penuh nafsu mulai menciumi, menjilati dan menghisap-hisap lubang kenikmatan Duwi, slrrppppsslrpppp.. terdengar bunyi hisapan-hisapan Sugirto di kemaluan Duwi, ditimpali oleh desahan-desahan Duwi, tubuh Duwi semakin menggelinjang mendapat serangan atas-bawah dari kedua orang ini.
Ooohhhh..sssshhhhhaaagghhhh lenguhan dan desahan keluar dari mulut Duwi.
Hmmmmhhhssllrrpppenaaakkk..memek bu Duwi nich, harum, gumam Sugirto sambil asyik menjilati dan menghisap-hisap memek Duwi.
Tubuhnya juga harum, dan ini toketnyahhhmmmmranum betul., Panji ikut mengomentari, sambil kedua tangannya asyik meremas-remas toket Duwi, sementara mulutnya bergerilya menciumi telinga, tengkuk, dan leher Duwi
Sementara itu Sugirto semakin menggila dengan perbuatannya, bukan saja mulutnya yang beraksi tapi sekarang jari-jari tangannya mulai beraksi dilubang kemaluan Duwi, pertama hanya jari tengahnya saja yang Sugirto masukkan kedalam lubang kemaluan Duwi dan dikocok-kocokannya,
Lama-lama jari telunjuknyapun ikut keluar masuk di memek Duwi, membuat memek Duwi semakin basah oleh cairan kenikmatannya, desahan dan lenguhan Duwi semakin menjadi-jadi, gelinjangan tubuh Duwipun menggila,
Kelihatannya Duwi akan segera mencapai puncak kenikmatannya, terlihat kedua tangan Duwi meremas-remas kepala Sugirto, sementara kepala Duwi bergerak liar kekanan dan kekiri, pantatnya kadang-kadang ditekan kebawah menyambut sodokan-sodokan jari tangan Sugirto,
Merasakan gerakan tubuh Duwi yang semakin tak beraturan Panji mengalihkan ciuman-ciumannya ke payudara Duwi, kedua payudara dan puting susunya bergantian dihisap dan dijilati oleh Panji, tangan kirinya memeluk punggung Duwi sementara tangan kanannya bergantian meremas-remas payudara Duwi.
Ooogghhhh..aaaagghhhhhaaakhhuuugaakkk..tahan laagiiii.,,oohhhaku keluaarr sssshhhh aaaacchhh, Duwi melenguh dan mendesah saat mencapai puncak kenikmatannya.
Ssseerrrrssseeeerr..lahar kenikmatan Duwi menyembur dari lubang senggamanya Sugirto merasakan hangatnya cairan kenikmatan Duwi, tanpa segan-segan Sugirto menghisapnya dalam-dalamsemua cairan kenikmatan Duwi tertelan oleh Sugirtotubuh Duwi mengejang menikmati pencapaian puncak kenikmatannya ini.
Setelah ombak kenikmatannya mereda, Duwi mengajak Sugirto dan Panji untuk meneruskan aksi mereka diruang tidurnya, sesampainya ditempat tidur Duwi berduduk dipinggir tempat tidur dan menyuruh kedua orang itu untuk membuka pakaian yang mereka kenakan,
Duwi terperangah saat melihat tubuh telanjang Panji, kontol Panji ternyata lebih besar dari punya Sugirto sementara panjangnya hanya lebih panjang sedikit dari punya Sugirto.
Melihat kontol Panji yang sudah ngaceng tanpa sabar lagi Duwi segera meraih kontol Panji itu dan mulai menciumi, menjilati dan mengulum-ngulumnya, lenguhan dan desahan Panji bersahutan dengan decakan mulut Duwi yang sedang asyik bermain dikontolnya.
Melihat Duwi mulai beraksi dengan kontol Panji, Sugirto tidak mau membuang waktu lagi, didorongnya tubuh Duwi sehingga Duwi terlentang diatas tempat tidur, sambil merebahkan tubuhnya diatas ranjang Duwi tidak mau melepaskan pegangan dan kulumannya di kontol Panji,
Sehingga membuat Panji sedikit kelabakan mengikuti tarikan tangan Duwi di kontolnya, dengan bertumpu diatas kedua lututnya Panji bersujud disamping kepala Duwi, sementara tangannya mengangkat kepala Duwi dan menahan posisi kepala Duwi sehingga Duwi dengan leluasa bermain dikontolnya.
Sugirtopun segera beraksi dengan mengangkangkan kaki Duwi, diselipkannya kepala kontolnya dibelahan bibir kemaluan Duwi, slleeeppp.dengan perlahan-lahan Sugirto mulai menekan kontolnya, kontol Sugirto mulai merangsek masuk kedalam lubang kemaluan Duwi. Bleeessss..ssrrrttttt.blleeesss.sssrtttt..akhi rnya kontol Sugirto terbenam seluruhnya didalam lubang kenikmatan Duwi.
Saat lesakan kontol Sugirto di dalam lubang kemaluannya Duwi merasakan kenikmatan yang sangat, lenguhannya terdengar ditengah-tengah suara kulumannya dikontol Panji, sementara matanya merem-melek merasakan kenikmatan gesekan kontol Sugirto dimemeknya.
ssllruppphhhmmmhhhaaaagghhhh..sssshhssssssllr rpppp.ooohhh.hhhmmmm, Duwi melenguh saat merasakan kontol Sugirto mulai menerobos lubang kenikmatannya sambil mengulum-ngulum kontol Panji.
Sugirto mulai memaju-mundurkan kontolnya, ssssrrrttt.bleeesss..sssrttttt.bleeesssss kontol Sugirto mulai keluar masuk di memek Duwi, Sugirto bergerak dengan perlahan-lahan ia ingin betul-betul merasakan geseran dinding vagina Duwi di batang kontolnya, lama-lama ritme gerakannya mulai meningkat, seiring dengan memuncaknya nafsu birahi Sugirto.
Biarpun kali ini untuk kedua kalinya Sugirto merasakan jepitan memek Duwi dikontolnya, tapi Sugirto merasakan memek Duwi betul-betul sempit, sempitnya lubang kenikmatan Duwi membuat Sugirto merem-melek,
Lenguhan dan dengusan terdengar dari mulutnya, bersahutan dengan lenguhan dan desahan Duwi dan Panji yang juga sedang sama-sama menikmati persetubuhan ini, sementara Duwi betul-betul merasakan kenikmatan senggama yang baru.
Baru sekali ini Duwi merasakan mulut dan memeknya penuh dengan kontol secara berbarengan, tak lama berselang saat Duwi sedang asyik-asyiknya merasakan kedua kontol itu keluar masuk di mulut dan di memeknya,
Sugirto menghentikan gerakannya dan mencabut keluar kontolnya, kemudian Duwi melihat Sugirto merangkak keatas tempat tidur lalu duduk bersandar disandaran tempat tidur lalu Sugirtopun mengangkangkan kakinya.
Aku udah mau keluartapi aku ingin ibu memuaskan kontolku dengan mulut ibu, Min, giliranmu sekarang menggenjot memek ibu tuch, kata Sugirto sesaat setelah ia duduk bersandar.
Mendengar itu Panji menarik kontolnya yang sedang berada digenggaman tangan dan dikuluman mulut Duwi, Panji menarik bangun Duwi dan menyuruh Duwi untuk merangkak, dan Panji mengarahkan kepala Duwi tepat berhadapan dengan kontol Sugirto, ditekannya kepala Duwi sehingga kepala kontol Sugirto bersentuhan dengan mulut Duwi,
Duwi mengerti keinginan mereka, kemudian Duwi mulai membuka mulutnya dan mulai mengulum-ngulum kontol Sugirto, Sugirto mulai mengerang-ngerang merasakan hisapan dan kuluman mulut Duwi dikontolnya,
Sementara itu Panji mulai beralih kebelakang Duwi dan mulai mengarahkan kontolnya kelubang memek Duwi, diselipkannya kepala kontolnya di bibir vagina Duwi, dan perlahan-lahan Panji mulai mendorong masuk kontolnya.
Sleeepppp.bleessss. kontol Panji yang lebih besar ukurannya dari punyanya Sugirto mulai menerobos masuk kedalam lubang vagina Duwi.
Uuggghhhh..peelaaannn.hhmmmhhhssshhhhssssllrr rpppp.., Duwi melenguh saat kontol Panji mulai melesak masuk, ia merasakan memeknya seperti robek saat kontol Panji mulai melesak masuk itu.
Mendengar itu Panji mendiamkan gerakannya, ia memberikan kesempatan kepada lubang vagina Duwi untuk beradaptasi dengan ukuran kontolnya, beberapa saat kemudian dengan sekali sentakan Panji menekan kontolnya dalam-dalam dilubang vagina Duwi, perbuatannya membuat Duwi menjerit,
Tapi yang terdengar dari mulut Duwi hanya gumaman saja karena gerakan Panji tadi membuat tubuhnya terdorong kedepan dan akibatnya kontol Sugirto masuk hampir seluruhnya kedalam mulut Duwi.
Hhhhmmppphhhhsssssllrrrpppppp..Duwi menjerit tertahan.
Duwi merasa memeknya seperti sobek, tapi ia juga merasakan kenikmatan yang sangat, Duwi merasakan denyutan di batang kontol Panji yang terjepit erat oleh dinding vaginanya, dan ia sendiri merasakan otot dinding vaginanya berdenyut juga.
Duwi mulai merasakan Panji dengan perlahan-lahan menarik kontolnyagesekan batang kontol Panji didinding vaginanya membuat Duwi merem-melek karena kenikmatan yang sangat,
Sementara karena gerakan menarik Panji membuat tubuh Duwipun tertarik kebelakang dengan sendirinya mulutnya mulai bergerak juga, kontol Sugirto yang hampir terbenam semuanya didalam mulutnya perlahan-lahan mulai keluar sedikit-demi sedikit dari kuluman mulut Duwi,
Kemudian Panji mulai mendorong kembali kontolnya masuk kedalam lubang senggama Duwi sehingga membuat kontol Sugirto mulai melesak masuk lagi kedalam mulut Duwi,
Sugirto merasakan kenikmatan yang luarbiasa saat kontolnya tergesek-gesek oleh mulut Duwi, lenguhan-dengusan dan desahan dari mereka bertiga kembali terdengar, keringatpun mulai mengalir keluar dari tubuh mereka.
Gerakan maju-mundur Panji mulai tidak beraturan, sementara pantat Sugirtopun semakin terangkat, kedua tangannya memegangi kepala Duwi, tubuhnya mengejang,
Duwipun mulai merasakan hal yang sama dengan Sugirto dan Panji, puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka hampir mereka raih, lenguhan dan desahan Duwi semakin sering terdengar, kepala Duwi semakin cepat naik turun dan tidak seirama lagi dengan gerakan maju mundur Panji, sementara Duwipun mulai menggerakkan pantatnya untuk menyambut sodokan Panji.
Akhirnya puncak kenikmatan itu mereka raih hampir berbarengan, dimulai dengan Sugirto yang melenguh panjang lalu Duwi dan terakhir Panji yang melepaskan lahar kenikmatannya.
Ooohhhhh..aaaakkuuuu.keeellluaaaarrr.,™ Sugirto melenguh panjang.
Creeeetttt..ccccreeeettttcccreeet.. kontol Sugirto menyemprotkan cairan kenikmatannya di mulut Duwi, disambut dengan lenguhan Duwi yang juga merasakan puncak kenikmatannya.
Akkhuuuujuuuggaaa.ooohhhhhsssssllrppppp.sslll rpppp., Duwipun melenguh sambil menelan sperma Sugirto yang keluar dalam mulutnya.
Sssseeerrr.ssseeerrr.ssseerrrr.. vagina Duwi menyemburkan lahar kenikmatannya, Panji merasakan semburan hangat dibatang kontolnya.
Akkuuuu.kheeellluaaaarr.juuggaaaa.aaaaggghhhh .eeenaaakkk ssekalii, lenguhan Panji terdengar merasakan puncak kenikmatannya.
Creeeettt.creetttcreettt..kontol Panji menyemburkan lahar kenikmatannya didalam lubang vagina Duwi, Duwi merasakan kehangatan sperma Panji didinding vaginanya.
Nampak tubuh mereka bertiga mengejang menikmati puncak kenikmatan dari persetubuhan ini. Setelah badai nafsu mereka mereda serta tetesan terakhir dari lahar kenikmatan mereka telah menetes, akhirnya tubuh merekapun terkapar kelelahan, nafas mereka terlihat masih memburu, mata mereka terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka raih.
Jam di dinding kamar Duwi menunjukkan pukul 02.00 pagi, saat itu Duwi terbangun dari tidurnya dan ia baru menyadari bahwa sehabis pergumulan semalam dengan Sugirto dan Panji yang cukup menguras tenaganya, ia jatuh tertidur begitu pula dengan Sugirto dan Panji yang ikutan jatuh tertidur dengan posisi keduanya memeluk tubuhnya,
Hawa dingin AC di kamarnya membuat Duwi kembali bergairah ingin disetubuhi kembali oleh kedua orang ini, nafsu birahinya kembali bangkit membayangkan kejadian semalam, perlahan-lahan kedua tangannya menggapai kebawah mencari kedua batang kemaluan Sugirto dan Panji.
Kemudian setelah kedua batang kemaluan itu berada dalam genggamannya, dengan lembut kedua kontol itu diremas-remasnya, perlahan-lahan kedua batang kemaluan itu bangun, seiring dengan semakin menegangnya kedua batang kemaluan itu,
Siempunya barangpun mulai melenguh menikmati remasan-remasan tangan halus Duwi, mata mereka masih terpejam tapi naluri lelaki mereka sudah bangun terlebih dahulu, Duwi yang mendengar lenguhan mereka semakin bernafsu meremas-remas kedua batang kemaluan mereka.
Kedua batang kemaluan mereka sudah betul-betul tegang dan siap untuk berperang dengan kemaluan Duwi yang sudah mulai basah, setelah merasakan bahwa kedua batang kemaluan mereka betul-betul tegang Duwi mulai bangkit dari posisi tidurnya kemudian Duwi mulai berjongkok diatas tubuh Panji,
Perlahan-lahan batang kemaluan Panji diarahkan kelubang kemaluannya, dioles-oleskannya kepala kontol Panji dengan bibir vagina dan kelentitnya, Duwi melenguh kegelian merasakan gesekan kepala kontol Panji dikelentit dan dibibir vaginanya,
Selang beberapa saat kepala kontol Panji ia selipkan di lubang kemaluannyasleepp, kemudian perlahan-lahan Duwi mulai menurunkan pantatnyableessss srrtttbleesss., kontol Panji mulai masuk perlahan-perlahan dilubang kemaluan Duwi.
Aaggghhhsssshhhhoouughhh terdengar Duwi melenguh menikmati terobosan kontol Panji dilubang kenikmatannya.
Ouuuuggghhh.. Panjipun melenguh menikmati jepitan vagina Duwi di batang kemaluannya, kedua matanya mulai perlahan-lahan terbuka.
kontol Panji akhirnya terbenam seluruhnya di lubang kenikmatan Duwi, Duwi merasakan kembali lubang kenikmatannya penuh sesak oleh jejalan batang kemaluan Panji yang besar, sesaat Duwi tidak melakukan gerakan, ia ingin merasakan denyutan-denyutan batang kemaluan Panji didinding lubang kenikmatannya,
Duwi merasakan sensasi yang luar biasa saat batang kemaluan Panji berdenyut-denyut sehingga membuat dinding lubang kenikmatannyapun berdenyut juga menimpali denyutan yang dibuat batang kemaluan Panji, Panji sendiri merasakan batang kemaluannya seperti diremas-remas dengan lembut.
Aagghhhh.ssshhhhaaaaahhh..kooontolllmmuu enak sekaliiii Duwi mengerang keenakan.
Memeeeekk..ibuussshhhhaaaahhhhjuga enaakkk.bissaaangempoot Panji juga merintih keenakan.
Erangan mereka berdua membuat Sugirto terbangun, dan ia melihat Duwi sudah menduduki dan tangan Duwi sedang memegangi kontolnya yang sudah tegang, tidak menunggu diperintah Sugirto mulai bangun dan mulai menyerbu tubuh Duwi,
Mulutnya mulai menyerang kedua payudara Duwi bergantian dengan tangannya, saat mulutnya menjilati dan menghisap payudara yang kiri, tangannya meremas-remas dan memilin-milin payudara yang kanan, aksi Sugirto membuat rintihan dan erangan Duwi semakin menjadi.
Ouugghhhssshhhhaaaahhhggeeeliii.ouughhh..teru sssyaaa.hisaaappp..putingku.ooohhhniikkmmaatt Duwi merintih keenakan dan kegelian.
Melihat itu Panji tidak mau diam, kedua tangannya memegang pantat Duwi menyangga posisi Duwi yang sedang berjongkok diatas tubuhnya, lalu Panjipun memulai gerakannnya, perlahan-lahan pantatnya mulai naik turun ssrrttttbleesssssssrrrtttbleesss, kontolnya keluar masuk dilubang kenikmatan Duwi,
Aksi Sugirto dan gerakan Panji membuat rintihan Duwi semakin menjadi-jadi, Duwi dibuat merem-melek oleh aksi mereka berdua, Duwi merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa berbeda dari yang ia rasakan semalam.
Duwi tidak dapat bertahan lama menghadapi serangan kedua orang ini, puncak kenikmatannya sudah hampir diraihnya, lenguhannya semakin sering terdengar, tubuhnya mulai bergetar menikmati serangan kedua orang ini, tiba-tiba tubuh Duwi mengejang, tangannya memeluk erat Panji sementara pantatnya ia tekan dalam-dalam menyambut sodokan Panji, kemudian gerakan tubuhnya terdiam,
Ouuugghhhh.aaagghhhh..nniikkmaataakuuukeeellu uaaarrsssssshhhhaagghhhhh Duwi mengerang menikmati puncak kenikmatannya yang berhasil ia raih.
Creetsssssrrrrccreettsssrrr
Dinding vaginanya berdenyut-denyut kencang saat lubang kenikmatannya memuntahkan lahar kenikmatannnya, Panji merasakan hangatnya cairan kenikmatan Duwi yang menyembur membasahi batang kontolnya, dan Panji merasakan denyutan-denyutan yang sangat kuat meremas-remas batang kontolnya.
Sesaat Duwi tengkurap diatas tubuh Panji, nafasnya memburu, matanya terpejam merasakan kenikmatan yang baru saja ia rengkuh, Panji dan Sugirto membiarkan Duwi menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja direngkuhnya.
Oohhnikmat sekali..hhmmmhDuwi bergumam sambil matanya masih terpejam, sementara bongkahan pantatnya terlihat mengejut-ngejut, nampaknya lubang kenikmatan Duwi masih menyemburkan sisa-sisa cairan kenikmatannya.
Panji dengan lembut mulai menciumi Duwi, bibir Duwi dipagutnya dengan lembut yang dibalas oleh Duwi, kedua lidah mereka bertautan, melihat kedua orang itu berpagutan Sugirto perlahan-lahan memulai kembali aksinya dengan menciumi punggung Duwi sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bongkahan pantat Duwi dengan lembut,
Ciuman-ciuman Sugirto dan remasan-remasan tangan Sugirto dikedua bongkahan pantatnya membuat Duwi menggelinjang kegelian, sementara Panji tidak melepaskan lumatan-lumatan dibibir Duwi.
Hhhhhmmmmhhhslllllrrppp. hhhhmmmsssllrrppp Duwi dan Panji bergumam dan melenguh bersamaan.
Saat itu ciuman Sugirto perlahan-lahan semakin menurun kebawah kearah pantat Duwi, Duwi semakin menggelinjang kegelian, entah apa yang merasuki Sugirto atau karena Sugirto pernah melihat film BF yang ada Double Penetration, ciuman Sugirto mulai beralih ke pantat Duwi, lubang pantat Duwi yang terpampang dimata Sugirto tanpa merasa jijik mulai Sugirto ciumi,
Aksi Sugirto semakin membuat Duwi menggelinjang, entah kenapa Duwi merasakan nafsunya perlahan-lahan mulai bangkit kembali, tak lama berselang Sugirto menghentikan ciuman dilubang pantat Duwi, Sugirtopun mulai memposisikan tubuhnya dengan dibelakang tubuh Duwi yang masih tengkurap diatas tubuh Panji,
Kemudian Sugirto mulai mengoles-oleskan kepala kontolnya dilubang pantat Duwi, aksinya ini membuat Duwi menggelinjang karena geli dan kaget, tapi Duwi tidak dapat berbuat banyak karena tubuhnya sedang dipeluk dengan eratnya oleh Panji, Duwi hanya bisa pasrah merasakan gesekan-gesekan kepala kontol Sugirto dilubang pantatnya.
Eeehhh.Git!..aaapppaa..yang kamu lakukanooohhh..geelii.jjanggaan..dimasukkan kontolmu kesitusssshhh Duwi merintih kegelian dan ketakutan, Duwi takut kalau Sugirto memasukkan kontolnya kelubang pantatnya.
Tenang bu, nanti juga enak..ibu pasti ketagihan Sugirto menjawab dengan tenang.
Sleeppp.Sugirto menyelipkan kepala kontolnya dilubang pantat Duwi, Duwi mengerang saat lubang pantatnya mulai disesaki kepala kontol Sugirto, Duwi tidak dapat berbuat banyak, karena pelukan Panji yang erat ditubuhnya dan tangan Sugirto yang memegangi pinggangnya, yang hanya Duwi bisa lakukan hanya menggerakkan kepalanya, Duwi merasakan perih saat kepala kontol Sugirto mulai menerobos lubang pantatnya.
Srrtttttbleeesssssssrrrttt.bleessssssssrtttbl leessss.perlahan-lahan Sugirto mulai mendorong masuk kontolnya dilubang pantat Duwi, Sugirto merasakan jepitan lubang pantat Duwi sangat ketat sekali melingkari batang kemaluannya, dan Sugirto merasakan ketatnya gesekan dinding lubang pantat Duwi dibatang kemaluannya,
Sementara Sugirto merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa dengan jepitan lubang pantat Duwi, Duwi sendiri merasakan kesakitan dan perih yang luar biasa dilubang pantatnya.
Ouugghhh.sssshhhhhsssaaakkkitttt..peeriihhhuuu gghhh.amppuunn..Git..cabut kontolmu peeriihh..ssshhhsaakiittt Duwi menjerit kesakitan.
Shhhaaggghhsssebeeentar bu,nanti perihnya juga hiilllaangnnantiii..ibu juga akan merasakan eenaaakkk Sugirto menjawab.
Bleessss..Dengan sekali hentakan akhirnya seluruh batang kemaluan Sugirto terbenam seluruhnya di lubang pantat Duwi, hentakan Sugirto membuat Duwi melenguh kesakitan, sementara Sugirto sendiri dan Panji merasakan kenikmatan yang sangat luarbiasa,
Mereka merasakan jepitan dikontol mereka sangat erat sekali, baik Sugirto maupun Panji merasakan kedutan-kedutan yang tiada taranya, selain kedutan-kedutan dari dinding kedua lubang Duwi mereka masing merasakan kedutan-kedutan batang kemaluan mereka, Sugirto merasakan kedutan batang kemaluan Panji, Panji sendiri merasakan kedutan batang kemaluan Sugirto.
Tak lama berselang Sugirto dan Panji mulai memaju-mundurkan kontol mereka, mereka tidak memperdulikan jeritan kesakitan Duwi, yang mereka pikirkan saat ini adalah kenikmatan yang sangat luar biasa, nampak kontol mereka keluar masuk dengan perlahan dikedua lubang Duwi.
Ssrrrtttbleess.ssrrttttbleesss.ssrtttbleeess
Ouughh.aaagghhh..enak..sekallii. Sugirto melenguh keenakan.
Iyaaahhmemeknya jaddiii.,..ttaammbah seempittmememang.,eenaakk.. Panjipun mengerang keenakan.
Ouughh.cssaakiiitsudaaaahhakkuu.ctidddakk..ckkua ttcpperiihhhooouughhh..campunn.. Duwi merintih kesakitan.
Sugirto dan Panji mendengar rintihan Duwi bukannya menghentikan gerakan mereka, tapi malah menambah ritme gerakan mereka gerakan kontol mereka semakin cepat keluar masuk dilubang kemaluan dan pantat Duwi.
Gerakan keluar masuk kontol mereka semakin lancar dikarenakan lubang kemaluan Duwi yang semakin banyak mengeluarkan cairan pelican ini, dan kedua kontol mereka yang juga semakin banyak mengeluarkan cairan pelicinnya.
Perlahan-lahan rintihan kesakitan Duwi berganti menjadi erangan dan lenguhan kenikmatan, rasa perih yang tadi dirasakan oleh Duwi berganti menjadi rasa nikmat yang belum pernah Duwi alami selama ini, Duwi mulai bisa merasakan gesekan-gesekan kedua batang kontol Sugirto dan Panji pada dinding lubang kemaluan dan pantatnya.
Terlebih Duwi merasakan sensasi yang sangat luarbiasa pada dinding yang membatasi antara lubang vagina dan lubang pantatnya, karena didinding itu ia merasakan pergesekan yang sangat luar biasa.
Duwi merasakan kontol Panji dan Sugirto menggesek-gesek dinding tersebut dengan eratnya, mata Duwipun dibuat merem-melek, lenguhan-lenguhan kenikmatannya semakin kuat.
Ouughhh.sssshhhaaaaghhhenaakksssshhh..terusss .aaaagghhh.oouughhh.kontoooolllkalian mmeemmbuuaatkkkuu.mellaaayang.oougghh.terusss. .jjangaan..berhenti.. Duwi meracau keenakan.
Akkuussudahbbillanngtadipasti .. ibuuuuakaaaann..keeenakaannhhhhmmmm lubang pantat ibu gaaakkkkalahh..denganhhmmm.aaagggmmeemek ibuenaakknya..™ Sugirto menjawab sambil mengerang keenakan..merasakan sempitnya lubang pantat Duwi.
Iyaaahhhakuu juggaaakeeenakaan..memeknya tambah seeempiittniiihhhaaaagghhh ooughhhaakuu juga pengen nyobaaiiinnnanusssnya nanti Erang Panji yang juga sedang merasakan kenikmatan yang sangat luarbiasa.
Keringat mereka semakin banyak keluar, bunyi beradu tubuh mereka yang penuh dengan keringat menambah nafsu mereka semakin memuncak, lenguhan dan erangan mereka semakin sering terdengar,
Gerakan kontol Panji dan Sugirto semakin cepat keluar masuk di kedua lubang Duwi, tak lama berselang gerakan tubuh Sugirto dan Panji semakin tidak beraturan, nafas mereka semakin memburu.
Ouugghhhakuuutidakk..tahhaanlagiakkummaaaau. .keluuaaarraarrrgghhhsshhss ..eenaaakkkmemmekkmmibbuuu. Panji mengerang keenakan saat merasakan puncak kenikmatan yang berhasil ia rengkuh kembali.
Iyyyaaaa.aargghhhhakuuujugga..tidak. taahhhaan nllagiiaakuuujuga..mau..keluaroouggghheenaaak kk.. betulngentooottt. sssaaama..ibuuu.. Sugirto pun mengerang menimpali erangan Panji, iapun merasakan puncak kenikmatannya yang berhasil direngkuhnya kembali.
Akkkuuujugggaaa.oouggghhh.aaaaaaarrghhh..kon toooollkaliiiaaannnmmemang.. betulll. eenaaakkk.. aaaaahhhh.. sssshhh.akkuuube tuuulllpppuuaaasssoohhhh.. Duwi melenguh keenakan menyambut penggapaian dari puncak pendakian kenikmatanya yang untuk kedua kalinya ia capai di dinihari ini.
Creeetttssrrrrr.creettttssssrr.ccrreettt..sssr r.ccreettt.lahar kenikmatan mereka menyembur berbarengan, kemaluan mereka mengejut-ngejut bersamaan menembakkan cairan kenikmatan mereka, tubuh mereka mengejang bersamaan, erangan dan lenguhan mereka terdengar bersahutan.
Akhirnya setelah tetes terakhir dari lahar kenikmatan mereka keluar dari kemaluan mereka, dan badai nafsu mereka mereda, ketiganya terkapar, tubuh mereka terlentang berdampingan sementara nafas mereka masih memburu, dan mata mereka terpejam menikmati sisa-sisa dari pergulatan birahi mereka yang baru saja mereka raih sampai kepuncaknya.
Pergulatan mereka bertiga masih dilanjutkan terus sampai matahari terbit, dengan berbagai perubahan posisi, kadang Panji yang menggarap lubang pantat Duwi sementara Sugirto menggenjot memek Duwi dari bawah,
Atau Sugirto menggenjot anus Duwi dengan gaya doggie style sementara Panji didepan memaju-mundurkan kontolnya dimulut Duwi, berbagai posisi mereka coba dan nafsu Duwi betul-betul terlampiaskan oleh aksi Panji dan Sugirto.
Semenjak kejadian malam itu, Duwi yang tadinya seorang istri yang menerima keadaan dan tidak pernah mengetahui bahwa bersetubuh itu sangat nikmat berubah menjadi Duwi yang ingin dipuaskan setiap kali bersetubuh,
Tetapi suaminya tidak pernah dapat memuaskan Duwi seperti biasanya, suaminya selalu keluar duluan pada saat Duwi baru mulai terangsang, setelah itu suaminya langsung tertidur tanpa memperdulikan lagi keadaan istrinya. Hal ini membuat Duwi ingin selalu mencari lagi laki-laki seperti Randa yang dapat memuaskan hasrat birahinya.
Seperti malam itu setelah melakukan hubungan suami istri, suaminya langsung terlelap, sementara Duwi merasa tersiksa karena birahinya tidak terlampiaskan, memeknya terasa gatal ingin merasakan sodokan-sodokan kontol.
Dengan penuh kesal Duwi beranjak dari tempat tidurnya lalu ia menuju kedapur untuk mengambil segelas air, sambil memegang gelas air minum Duwi beralih menuju keteras depan, kemudian Duwi duduk disofa yang ada diteras.
Saat Duwi sedang duduk merenung didalam kegelapan malam, Duwi melihat sesosok tubuh dari kejauhan sedang berjalan mendekati rumahnya, setelah dekat Duwi mengetahui sesosok tubuh itu adalah seorang Satpam diperumahan dimana ia tinggal, nampaknya Satpam ini sedang menjalankan tugasnya berkeliling komplek yang bersistem cluster ini.
Melihat sosok tubuh Satpam itu yang kekar Duwi tertarik dan birahinya yang belum terlampiaskan berkobar kembali. Tanpa banyak pikir Duwi melambaikan tangannya kearah satpam itu, si satpam yang mengetahui dirinya dipanggil segera menghampiri Duwi.
Selamat malam, bu dengan sopan satpam itu menyapa.
Duwi memperhatikan nama Satpam itu diseragamnya lalu membalas sapaannya, malem pak Sugirto,
Sementara itu mata Sugirto tak berkedip menatap tubuh Duwi yang terbalut daster tipis dan disinari oleh lampu teras sehingga membuat tubuh Duwi yang sexy terbayang dengan jelas, membuat birahi Sugirto bergolak,
Perlahan-lahan pentungan diselangkangannya menegang, membuat celana satpamnya menggelembung, semua ini tidak terlepas dari mata Duwi yang memang dari tadi sudah mulai mencuri-curi pandang kearah selangkangan Sugirto.
Adaaaaapaaa..bu, tanya Sugirto dengan sedikit terbata-bata karena menahan nafsu birahinya yang menggelegak.
Dimatanya terlihat kedua bukit kembar Duwi yang menonjol dan kedua putingnya yang berwarna merah muda tercetak dengan jelas dibalik dasternya, sementara pandangan matanya melihat diselangkangan Duwi bayangan hitam dari balik dasternya, dalam harinya membatin nyonya ini tidak pakai apa-apa lagi dibalik dasternya,
Sugirtopun menelan air liurnya, ingin rasanya ia menerkam tubuh Duwi ini dan menggenjotnya, tapi pikiran jernihnya masih berjalan karena statusnya yang sebagai satpam dikomplek perumahan ini, bisa-bisa kehilangan pekerjaannya kalau ia melakukan pikirannya itu.
Bapak, bisa tolongin saya? tanya Duwi.
Apaa..yang bisa saya bantu bu? Sugirto berbalik tanya, suaranya bergetar menandakan Sugirto sedang dipenuhi oleh nafsu birahinya.
Sini, pak. Ikutin saya, yach, kata Duwi tersenyum.
Duwipun melangkah menuju kedalam rumahnya diikuti oleh Sugirto yang masih bingung dan semakin bernafsu, Sugirto melihat bongkahan pantat Duwi yang tercetak karena tanpa Duwi sadari dasternya terjepit oleh belahan pantatnya saat ia duduk tadi, Sugirto merasakan kontolnya tambah mengeras.
Setelah menutup pintu depan dan menguncinya, Duwi melangkah menuju kekamar tidur tamu yang tidak terlalu berjauhan dengan ruang tamu, Sugirto masih mengikutinya dengan penuh tanda tanya, hatinya membatin apa yang dibutuhkan oleh nyonya muda ini dari dirinya, sesampainya didalam kamar tidur, Duwi langsung menutup pintu kamar dan menguncinya.
Saya, butuh bantuan bapak untuk muasin saya, Duwi berkata sambil tangannya mulai meraih kemeja seragam satpam Sugirto, dan mulai membukai kancingnya satu persatu dengan sangat cekatan.
Setelah kemeja Sugirto terlepas, tangan Duwi beralih kecelana Sugirto, celana Sugirto dengan cepat telah terbuka, lalu Duwi menurunkan celana seragam itu kebawah, tapi Duwi agak kesulitan menanggalkan celana itu karena terhalang oleh sepatu Satpam Sugirto.
Pak, lepaskan sepatunya dong, kata Duwi.
Sugirto yang masih belum lepas kagetnya karena mendengan perkataan Duwi tadi dan perbuatan Duwi yang melucuti pakaiaannya, mengikuti perintah Duwi dengan melepaskan sepatunya, sekarang Sugirto hanya mengenakan celana dalamnya saja, tonjolan dibalik celana dalamnya membuat Duwi semakin bernafsu,
Dengan bernafsu ditariknya kebawah celana dalam Sugirto sehingga kontol Sugirto terangguk-angguk dengan gagahnya, Duwi terbelalak melihat kontol Sugirto yang lebih panjang dan besar dari punya Randa, apalagi kalau dibandingkan dengan punya suaminya,
Sambil menurunkan celana dalam Sugirto Duwipun berjongkok didepan Sugirto dan kontol Sugirto yang berdiri dengan tegak itu mulai dijilatinya, dari mulai ujung kepalanya sampai kepelernya, sambil kadang-kadang ditingkahi dengan kuluman-kuluman dan hisapan hisapan lembut,
Membuat Sugirto yang masih seperti bermimpi ini mendesah-desah keenakan, batin Sugirto masih belum mempercayai apa yang terjadi ini, tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikirannya bahwa kontolnya akan dijilati dan dikulum-kulum oleh wanita secantik dan sesexy Duwi apalagi wanita ini termasuk dari golongan yang terhormat, yang secara tidak langsung adalah yang membayar gajinya.
Oughhaaaahhhh.sshhhhhaaaghhhhbuuu.uueennaaak kktennaaanoougghh Sugirto mengerang keenakan, menikmati kontolnya yang sedang dikaraoke oleh Duwi.
hhhmmmssshhssssssllrrpppssssllrppphhhhmmm..ko ntolmu besar sekali, Duwi bergumam sambil tetap asyik mengulum dan menjilati pentungan Sugirto, tangan kirinya asyik memegangi pentungan Sugirto, sementara tangan kanannya asyik mengelus-elus memek dan kelentitnya.
Sugirtopun akhirnya tidak mau diam saja, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua bukit kembar Duwi yang masih tertutup daster, remasan-remasan kasarnya mulai membuat Duwi menggelinjang kegelian, Duwipun merasakan lubang vaginanya semakin basah,
Duwipun menghentikan aksinya, kemudian ia berdiri lalu mulai melepaskan dasternya sehingga sekarang Duwi telanjang bulat didepan Sugirto, mata Sugirto terbelalak melihat keindahan tubuh Duwi, betul-betul ia seperti bermimpi, tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa dia akan melihat tubuh Duwi telanjang apalagi akan menikmatinya seperti saat sekarang ini.
Setelah melepaskan dasternya Duwi merebahkan tubuhnya diranjang, kemudian Duwipun mulai mengangkangkan kedua belah kakiknya, sehingga lubang kenikmatannya yang berwarna merah terpampang dihadapan Sugirto.
Ayo pak, beri aku kepuasan, Duwi berkata sambil tangannya mengelus-elus kelentit dan lubang vaginanya.
Mendengar permintaan Duwi itu, Sugirto tersenyum lalu menghampiri Duwi yang sudah terlentang menantikan sodokan pentungan satpamnya. Diusap-usapkannya kepala kontolnya dibelahan vagina dan dikelentit Duwi, membuat Duwi menggelinjang kegelian, hasrat birahinya semakin bertambah bergelora, nafasnya semakin memburu.
Oughhh.paaakk. jaaanggaannn. dielussss-elusss..sssshh.. aagchhhh mmaasuukkiin. kememekku paakkk ooughhhaakuuu tidak taahan lagiceepaatpaakkakuu..ingin merasakan kontolmuuuyang besaaarr itu™ Duwi mengerang menyuruh Sugirto untuk cepat memasukkan kontolnya kedalam memeknya.
Dengan perlahan-lahan Sugirto mulai menyelipkan kepala kontolnya dibelahan memek Duwi, setelah itu dengan perlahan-lahan Sugirto mulai menekan kontolnya, kontol Sugirto mulai melesak kedalam lubang senggama Duwi perlahan-lahan,
Duwi mengejang merasakan kontol Sugirto yang besar melesak kedalam lubang vaginanya, ia merasakan agak sedikit sakit karena besarnya kontol Sugirto dan karena untuk pertama kalinya juga vaginanya diterobos oleh kontol besar.
kontol Sugirto perlahan-lahan mulai terbenam didalam lubang senggama Duwi, setelah lebih dari setengah dari panjang batang kontolnya terbenam didalam memek Duwi, Sugirto mulai mengangkat kedua belah kaki Duwi,
Kemudian kedua kaki Duwi ditekan kearah tubuh Duwi sendiri, sehingga lutut Duwi hampir menyentuh dada Duwi sendiri, dengan posisi seperti itu Sugirto lalu menghentakkan kontolnya sekaligus,
Sehingga seluruh batang kontolnya terbenam dalam memek Duwi, sentakan Sugirto membuat Duwi terhenyak dan menahan nafas, Duwi merasa memeknya seperti robek, tak lama berselang Sugirto mulai memaju-mundurkan kontolnya dengan perlahan karena tadi saat ia menghentakkan kontolnya ia melihat Duwi meringis menahan sakit.
Lama-lama rasa sakit dilubang memeknya mulai hilang terganti dengan rasa nikmat yang sangat melebihi kenikmatan yang ia rasakan bersama Randa, nampaknya Sugirto sangat berpengalaman dalam urusan ngentot dan memuaskan wanita.
Desahan, erangan dan lenguhan kenikmatan semakin sering keluar dari mulut Duwi dan Sugirto, keduanya betul-betul merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah dialami oleh mereka selama ini, Duwi memang belum pernah merasakan sensasi bersetubuh seperti sekarang ini,
Duwi merasakan lubang senggamanya penuh sesak oleh jejalan kontol Sugirto, seluruh area sensitif didalam lubang senggamanya tersentuh oleh gesekan-gesekan kontol Sugirto,
Sementara Sugirto sendiri belum pernah merasakan tubuh mulus dan putih dan lubang vagina yang sempit seperti yang dimiliki oleh Duwi, apalagi keharuman tubuh Duwi yang menambah hasrat birahinya.
Ouughh.. paakk.. kontolmuuubesaaarrsekaaliii.. penuh memekkuuu.. dibuatnyaa Duwi mengerang-erang kenikmatan menikmati sodokon-sodokan kontol Sugirto.
Buuuaaaghhhmemeekkibuuujuuugaaseemppitsekaa lliiierang Sugirto keenakan menikmati jepitan memek Duwi dibatang kontolnya.
teruussspaakk.puaasskkaan..aakhhuusshhh..aaach h.eenaakkkooughhhDuwi mendesah-desah, sementara tubuhnya mengejang-ejang menikmati sodokan-sodokan Sugirto.
Kadang-kadang Duwi mengangkat pinggulnya menyambut kedatangan kontol Sugirto, mengakibatkan kontol Sugirto terbenam lebih dalam, dan menyentuh dinding rahimnya.
Gelinjangan tubuh Duwi menikmati persetubuhan ini semakin menjadi-jadi saat Sugirto mulai menciumi leher Duwi yang jenjang dan jilatan-jilatan dikedua belah telinga Duwi, membuat sensasi persetubuhan ini semakin menjadi-jadi. Kedua bibir mereka pun kadang-kadang berpagutan dengan penuh nafsu, kedua lidah mereka saling bertautan.
Tiba-tiba tubuh Duwi mengejang sementara tangannya meremas-remas rambut Sugirto, kedua kakinya mengait pinggul Sugirto, pinggulnya terangkat menyambut sodokan Sugirto, merasakan ini Sugirto pun semakin mempercepat sodokan-sodokannya,.
Ouuggg..paakkk.eenaakksekaaalii.ooughhhaakhhu ummauuu..keluuaaar..aaachhh.. Duwi mengerang, tubuhnya mengejang menyambut puncak birahinya yang akan tercapai.
Agghhhbuuuakhuuujughaaa,.mmaauukellluar.oou ghhh.Sugirtopun mengerang bersamaan dengan erangan Duwi.
Creeetttt.sssrrrrr…creeeetssssrrrrcccreeett t..ssrrr
Duwi dan Sugirto berbarengan menggapai puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka ini, kedua kemaluan merekapun berbalasan memuntahkan lahar kenikmatannya, mereka berdua merasakan kedutan-kedutan kemaluan pasangan masing-masing dan semburan-semburan hangat dari lahar kenikmatan mereka.
Setelah tetes terakhir dari lahar kenikmatan mereka keluar, Sugirto perlahan-lahan mulai menarik kontolnnya yang sudah mulai mengecil, dari lubang senggama Duwi nampak mengalir cairan putih bercampur dengan lendir bening, menetes kekain sprei.
Terimakasih pak, bapak telah memberikan saya kepuasan, Duwi berkata kepada Sugirto masih dengan nafas yang memburu.
Sama-sama, Bu..kalau nanti ibu butuh bantuan saya lagi, ibu bisa panggil saya lagi, jawab Sugirto sambil menawarkan bantuannya lagi.
Dibalas dengan senyuman oleh Duwi, kemudian kedua insan ini kembali mengenakan pakaian mereka kembali, setelah selesai Duwi mengantar Sugirto kepintu dan memberikan kecupan dipipi Sugirto sambil mengucapkan terimakasih lagi, setelah itu Duwi mengunci pintu dan menuju kekamar tidurnya.
Hari ini Hendra kembali menjejakkan kakinya di Jakarta, dari airport ia langsung menuju kekantornya, dalam perjalanan menuju kekantornya ia menelepon istrinya memberitahukan bahwa ia sudah berada diJakarta dan sedang dalam perjalanan menuju kekantornya,
Ia menjelaskan kepada istrinya bahwa kepulangannya memang mendadak karena ada pertemuan dengan kliennya diJakarta. Duwipun hanya mengiyakan saja tanpa memberikan komentar apapun, batinnya berkata ada di Jakarta ataupun tidak ada di Jakarta tidak ada pengaruhnya untuk dia,
Karena selama ini Hendra tidak pernah memberikan nafkah bathin untuknya, ia selalu mendapatkan nafkah bathin dari orang lain, jadi kalau Hendra di Jakarta malah membuat sulit Duwi untuk melakukan aktivitas seksnya.
Bersambung.