
Genjot Karena Belum Bayar Kosan
Aku pemilik kost. Kostan ku lumayan lengkap fasilitasnya, memiliki ruang tamu sendiri, dapur sendiri dan juga kamar mandi sendiri, maka tak heran klo harganya juga rada diatas rata-rata yaitu 1,5 jt perbulan, yang tinggal di kamar kostan lain kebanyakan anak-anak pejabat dan pengusaha serta diutamakan untuk wanita.
Karena yang ngisi hampir cewe semua, kostan ku familiar dikalangan mahasiswa cowok yang ku
h dibandung. Selain letaknya yang strategis yang letaknya di jalan Dago dan cewenya cantik-cantik.
Di suatu senja datang seorang perempuan yang bertubuh tinggi, kulitnya coklat khas orang Indonesia, buah dadanya tampak besar dan tidak terlampau kecil, berparas manis serupa artis Happy
Cerita Dewasa 2025 Wanita tersebut mengenalkan diri dengan nama Andini, dia berkeinginan menyewa kamar yang kebetulan memang sedang kosong.
Kuajak Andini melihat-lihat kamar yang kebetulan baru kosong, Andini melihat suasana kamar dengan seksama mulai dari ruang tamu yang memang telah disediakan sebuah sofa, dilanjutkan kedapur dan terakhir berhenti dibagian kamar untuk tidur yang lumayan luas dilengkapi suatu kamar mandi.
Ekspresi Andini lumayan puas dengan suasana yang bersih dan nyaman. Aku mengawali negoisasi harga kamar.
“Bagaimana cocok dengan yang kamu mau ?” tanyaku.
“Wow gede banget ya kamarnya, berapa sebulan mas?” tanya Andini.
Aku langsung membalas pertanyaan yang aku tunggu sedari tadi,
“1,5jt per bulannya.” jawabku.
Andini kaget begitu mendengar harga yang aku sampaikan.
“Hah…, mahal ya, memang ga dapat kurang? Aku dach sesuai nich ama kamarnya, gimana dapat kurang gak?” Andini memohon, sebab kelihatannya dia sangat tertarik tingggal disana.
Aku selalu tegas dalam memberikan harga, sebab klo ga kaya gitu aku ga dapat makan.
“Aduh maaf ga dapat kurang!”
“Aku mau ngomong sama yg punya, barangkali aja dapat nawar?”
Aku senyum mendengar perkataaannya. Dia ga tau ni kostan gue yang punya, disangkanya aku pembantu yang ngurus nih kost.
“Saya yang punya.” jawabku dengan dingin
“Maaf saya kira anak yang punya, habis imut sich.”
Andini tampak malu…
Aku memberikan penawaran yang ga pernah ditemukan sama empunya kost-kostan dimanapun.
“Gimana klo gini, aku kasih kamu cuma-cuma untuk bermukim disini sekitar satu bulan asal… anda mau sama aku (ML)!”
Aku spontan memberikan penawaran tersebut, sebab sejak Andini datang aku telah tergoda dengan badan langsingnya, gerak-geriknya yang sensual, gaya bicaranya yang manja, yang paling utama aku lagi pengen ML, hehe…
Andini tampak kaget mendengar ajakanku. Dia menatapku sarat dengan tanda tanya tapi kesudahannya dia menjawab
“Okeh, why not….” Andini membalas dengan ringannya.
Giliran aku kaget, mendengar jawaban dari Andini, dadaku sesak sebab khayalanku yang semenjak tadi penasaran akan tubuh Andini yang langsing , payudara yang menggelayut, kehalusan kulitnya, sebentar lagi terwujud. Jantungku berdegup, dan adik kecilku senat-senut minta dielus Andini…
Setelah Andini membalas dengan entengnya, aku menghampiri dia, tanpa basa-basi langsung kucium bibirnya yang tipis. Andini menyambutnya seperti kelakuan layaknya pasangan, kami saling merangsang, sesekali kudengar desahan halus Andini ketika kuremas payudaranya yang kencang.
“Eehjjhh…..”, erang Andini saat aku meremas lembut susunya.
Aku lucuti satu persatu baju yang menempel di tubuh Andini, demikian juga dia sampai kami berdua hanya memakai celana dalam saja. Seperti dugaanku, payudara Andini mengelayut indah ditubuhnya, tidak terlau besar dan tidak terlalu kecil bentuknya sehingga bilamana dilihat ketika telanjang pas dan membuat adik kecilku (JAKAR) cenat cenut.
Aku mulai menjilati payudara Andini , sesekali kusedot dengan perlahan. Setelah aku jenuh menjilati susu Andini, aku mulai ciumi perut Andini terus dan terus sampai berhenti di selangkangannya yang masih tertutup celana dalam yang seksi.
Hheeeeemm… baunya khas, kupelorotkan celana dalam Andini yang telah agak lembab.
Entah mengapa aku terdiam menyaksikan memeknya Andini yang tidak berbulu satupun, dia memotong bulu memeknya sampai membuat jelas bentuk memeknya.
Andini tersenyum melihat aku yang sedang bingung melihat memeknya yang botak.
“Jilatin dong mas…”, pinta Andini dengan mesra, aku turuti permintaaanya. Aku jilati dari daerah bawah keatas selangkangannya yang berwarna merah tersebut terus dan terus.
Disela sela tersebut aku menyaksikan ekspresi Andini yang sedang aku jilati memeknya, dia merem melek seraya menggigit bibirnya dan kedua tangannya meremas seprei kasur laksana orang yang sedang menyangga sesuatu.
Erangannya semakin kuat seiring jilatan ku yang kian cepat…
“Eeeh… eeehhhh… eeehhh…”, Andini merintih keenakan, disatu titik dia menahan nafasnya dalam dalam, tak lama kemudian keluar cairan putih dari vaginanya yang berbau khas mebuatku semakin nafsu. Andini menarikku ke kasur dan mulai menjilati kontolku yang rasanya membuatku kesemutan,iiiih… enak…..
Genjot Karena Belum Bayar Kosan..!!!
Sesekali dia menyedot seluruh batang kontolku kedalam mulutnya, wow….Andini melakukannya berulang membuatku menikmati enaknya enggak ketulungan. Permainan oral Andini laksana pemain bokep yang aku tonton.
freechip, freebet, linedomino
Setelah Andini puas memainkan kontol yang ukurannya standart, aku bangun dan mempersiapkan lepas landas dari kontolku yang sudah dari tadi hendak merasakan kehangatan memek Andini yang tidak tertutupi bulu. Aku membelai elus kakinya yang panjang seraya mengegesekan kontolku dimulut vagina Andini. Tak lama tangan halus Andini menggiring kontolku ke vaginanya.
Kepala kontolku bibir memek Andini , awalnya terasa keset dan sulit dimasukan, dengan sedikit bimbingan dan dorongan kepala kontolku telah masuk seluruhnya.
“Eeeefghh…”, Andini merintih enak menikmati kepala kontolku mulai masuk di liang memeknya, aku gerakkan pinggangku kebelakang dan kedepan secara berulang-ulang.
Disatu titik kesabaranku habis. Kumasukan seluruh batang kontolku tanpa sepengetahuan Andini. Andini merintih keras keenakan…
“eeeehhh…., shehhh…. aahhhh….”, terasa cairan sudah menyelimuti kepala kontolku sampai kebatangnya, hangat dan tidak banyak namun tetep masih sempit.
Tak lama aku mulai menikmati gesekan memek dan kontol, membuatku ku merinding dan tak lama aku menjangkau klimaks…
“Ahhhhuuuuh…”, di ujung permainan, kami menjangkau klimak bersamaan.
“Uuhuh..” kami berdua saling menatap dan saling berdekapan hingga tertidur pulas.
Itulah pengalamanku dalam lokasi kostku tercinta. Kulakukan kepada beberapa penguni kostan yang tidak dapat bayar atau nunggak.
Hheheeh…. barangkali pengalamanku ini dapat dilakukan oleh bapak-bapak atau temen ……yang juga berbisnis menyewakan rumah… Mudah-mudahan manjur…!!!